just comeback.

 Youngzy berdiri dari posisi duduknya, wanita itu berjalan menuju pintu yang sendari tadi diketuk ringan oleh seseorang yang berada di luar. 


"zio? harusnya besok baru tiba," youngzy menatap zio heran. 


"alva juga baru tiba tiga jam yang lalu." wanita itu mengalihkan pendangannya ke arah alva yang sedang duduk di sofa sembari memakan sereal. 


"kalian pulang terpisah? bertengkar?" rio yang sedang duduk di samping alva mengeluarkan suaranya. 


zio menatap rio tajam, namun pria tinggi itu tidak dapat melakukan apapun ketika dirinya merasa panas dengan tingkah laku sang kakak yang tampak sedang 'mendekatkan diri' dengan pasangannya. 


rio terkekeh kecil begitu menyadari bahwa sang adik menatapnya dengan tatapan elang itu, pria itu  mulai merangkul alva dengan tangan sebelah kanannya, "kalian pasti tidak bisa tidur bersama jika sedang bertengkar, biarkan alva tidur di kamarku dan kalian berdua tidur bersama."


zio semakin menajamkan tatapannya, ia meninggalkan kopernya di tepi pintu dan berjalan menuju sofa dimana alva dan rio berada. pria itu menarik alva untuk berdiri dari sofa dengan kasar, kemudian menggengam tangan pemuda itu.


"kakak terlalu banyak bicara. dia pasangan saya dan ini masalah kami, kakak tidak perlu ikut campur." seusai menyelesaikan kalimatnya, zio menarik alva menuju tepi pintu untuk mengambil kopernya, kemudian mereka melangkah menuju tangga. 


"kak." 


zio menghentikan langkahnya, ia mendongak menatap elzra yang berada di atas tangga. pemuda berusia dua puluh tahun itu tampak berantakan, tidak ada tanda - tanda kehidupan sama sekali dari penampilan maupun nada bicaranya. 


"ayah sedang sakit, pastikan kau pergi ke prancis bersama manager barumu untuk mempererat hubungan bisnis." setelah mengucapkan informasi itu, elzra berbalik dan segera melangkah menuju kamarnya. 


    zio menatap elzra yang sudah mengilang dengan tatapan datarnya. pria itu menaikkan sebelah kakinya ke atas anak tangga, namun tindakannya terhenti oleh karena suara seseorang yang berada di belakang tubuhnya. 


"ayahmu sedang sakit, tidakkah kau bahagia?" alva bertanya, dengan nada datar. 


"sejujurnya, sedikit. aku tidak bahagia karena hal lain, aku bahagia karna akulah yang menggantikan pekerjaan - pekerjaan ayahku." jelas zio. 


"hanya itu saja?" tanya alva. 


zio membalikkan tubuhnya, ia menghadap ke arah sang pria yang tampak lebih kecil darinya. 


"itu saja, dan aku cukup sedih untuk itu."


"mengapa?"


"selama bekerja kita akan jarang bertemu, itu menyedihkan untukku." 


"tampak menyenangkan untukku, kuharap kita takkan bertemu lagi." alva melangkah menaiki anak tangga, meninggalkan zio yang sedang tertawa kecil menanggapi kalimat kasarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

chill infront eiffel tower.