truth or lie? (1)

 "sorry, fashion week is over. you should wait for the next fashion week." alva tersenyum ramah terhadap seorang gadis di hadapannya.


( maaf, fashion week sudah berakhir. anda harus menunggu untuk fashion week selanjutnya. )


gadis itu tak menghiraukan alva,  ia berjalan lurus melewati alva dan berhenti tepat di depan zio yang sedang mengetik dengan laptopnya.


"long time no see." ia tersenyum kepada zio. 


( lama tak berjumpa. )


zio mendongak guna menatap sang lawan bicara yang sedang berdiri, pemuda itu bangkit berdiri. gadis dengan rambut hitam itu tampak tersenyum tipis kepada zio. 


"sorry, but the fashion week is over, please get out." zio mencengkram bahu gadis itu kasar, kemudian menariknya menuju pojok ruangan. 


( maaf, tapi fashion weeknya sudah berakhir, tolong pergi.)


"why? i just want to greet my ex-husband, is it wrong?" gadis itu tersenyum miring. 


( kenapa? aku hanya ingin menyapa mantan suamiku, apakah itu salah? )


"apa ada masalah? kau butuh bantuan?" alva, yang merasa bahwa zio lumayan terganggu dengan kehadiran gadis itu berjalan mendekat. 


"zio's wife?" gadis itu menatap alva lekat, ia menatap alva dari bawah hingga atas tubuhnya. 


( istri zio? )


"kazella, get out." nathan berujar rendah, berusaha memendam amarahnya. 


( kazella, pergi. )


"ck ck ck, you look innocent, it's no wonder you're easily tricked." tanpa menghiraukan kalimat zio, kazella berujar kepada alva. 


( ck ck ck, kau tampak polos, pantas saja kau mudah dijebak.)


kazella berjalan maju mendekati alva, ia memutari tubuh pemuda itu dengan perlahan, "zionathan, smart and talented, but sad... he is obsessed with wealth."


( zionathan, pintar dan berbakat, tapi sayang... dia terobsesi dengan kekayaan. )


"do you love him? i just want to tell you, that guy is very very obsessed with wealth. one day he will wonder when his father will die and whose hands will fall into whose big company his father owns." 


( apakah kau mencintai dia? aku hanya ingin mengatakan kepadamu, pria itu sangat - sangat terobsesi dengan kekayaan. suatu hari dia akan bertanya - tanya kapan ayahnya meninggal dan akan jatuh ke tangan siapa perusahan besar milik ayahnya itu. )


penjelasan dari kazella membuat alva seketika membuka matanya lebar, ia menatap zio yang berada di pojok ruangan dengan tatapan terkejut. 


"apakah itu benar?" tanyanya spontan.

 

zio tak berkutip sedikitpun. 


"kurasa benar, tapi bukan masalah besar karna semua orang menyukai uang dan kekayaan." alva tersenyum tipis, ia menaik - turunkan sebelah alisnya antusias. 


"you've been trapped." kazella berujar rendah, membuat alva yang sibuk menatap zio kini memusatkan perhatiannya kepada sang gadis yang sedang meneteskan air matanya.

( kau sudah dijebak. )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

chill infront eiffel tower.